Love scam secara besar-besaran dilakukan oleh wanita berusia 27 tahun, ada 100 pria yang jadi korban, uang penipuan digunakan untuk ke kasino online.
Wanita tersebut telah menipu 100 pria dengan jumlah uang yang didapatkan sekitar 100 juta yen ($ 656.000), berdasarkan informasi dari polisi Jepang. Setelah wanita tersebut menipu korbannya, ia mendapatkan uang tunai dan sebagian besar uang hasil tipuannya dipakai untuk main judi di kasino online.
Penipuan Love Scam untuk Masuk ke Kasino Online
Shizuku Ida yang diketahui berusia 27 tahun dilaporkan memanfaatkan media sosial dan aplikasi kencan demi menipu banyak pria. Sebelum mengeksploitasi korban, ia berusaha agar korban-korbannya percaya. Setelah itu Ida akan mendapatkan keuntungan finansial dari penipuan yang dilakukannya untuk digunakan ke kasino online.
Penangkapan Ida bermula ketika ia menipu seorang pria dari Prefektur Yamagata sebesar 346.000 yen ($ 2.270). Dari kejadian tersebut, penipuannya pun terungkap.
Kepada polisi, Ida mengakui penipuan yang ia lakukan tidak lama setelah ia ditangkap. Tujuan Ida menipu adalah membuat orang lain mempercayainya dan memanfaatkan uang hasil tipuan demi main judi di kasino online.
Ida yang saat ini tidak bekerja memberitahukan korbannya bahwa ia sedang bekerja di bar majikannya dan melayani pria muda demi bisa bercakap dengan wanita. Kemudian ia mengaku sedang mengalami banyak kesulitan.
Kesulitan yang ia alami diceritakan ke korban-korbannya seperti uang yang dicuri, dipaksa melunasi hutang orang tua, dan membutuhkan uang demi mengasuh anak. Bahkan pada salah satu korban, Ida mengaku ingin mati.
Ada seorang kerabat Ida yang mengungkapkan bahwa Ida sudah meninggalkan anak beserta orang tuanya sebelum memutuskan hubungan dengan keluarganya.
Meningkatnya Love Scam
Secara langsung memang Ida tidak pernah bertemu dengan korban-korbannya, mereka hanya berkomunikasi melalui media sosial atau telepon. Pihak berwajib Jepang mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap penipuan asmara atau love scam online yang meningkat sejak pandemi Covid-19 lalu.
Berdasarkan penuturan dari Pusat Urusan Konsumen Nasional Jepang, setidaknya ada 45 kejahatan love scam yang dilaporkan pada tahun 2018. Kemudian jumlahnya meningkat secara drastis menjadi 1.017 di 2023. Target yang paling rentan adalah pria paruh baya yang secara finansial dalam keadaan baik.